Suatu kali.. di sela seruputan kopi pagiku, aku bilang pada Ibu dan Bapak:
"Hidupku kok sepertinya selalu berputar di lingkaran yang itu-itu saja yah. Polanya tetap sama. Rasanya bahkan aku tidak ingin mengupayakan apapun. Ibaratnya kalau ada orang bilang kalau ayam itu kakinya tiga dan bisa terbang lebih tinggi dari elang, aku sama sekali sudah tak punya keinginan untuk sanggah. Pasti ku jawab iya. Energiku rasanya habis bahkan untuk meluruskan common sense sederhana seperti itu"
Lalu... tiba-tiba ibu bilang:
"Kamu itu nanti pasti bertemu badai, badaimu di depan nanti pasti lebih kencang. Kalau dengan angin kecil begini saja kamu kalah, nanti bagaimana kamu sanggup melawan badai?"
Lalu Ibu melanjutkan:
"Kemana yah perginya anak perempuan ibu yang biasanya tangguh dan pantang menyerah itu?"
Tidak lama Bapak bergumam pelan:
"Kamu itu tidak sabaran. Percaya saja waktunya Tuhan. Kalau sudah waktunya Tuhan, siapa yang bisa menahan lajunya."
Dan aku tertampar ...
Comments
Post a Comment