Skip to main content

Posts

Showing posts with the label randomthought

Half Time: Mari Berjeda

  Udah dua minggu lebih ini aku nggak buka Instagram (Yey!! Ternyata aku bisa, hahaha... *aku bangga 😎 ). Bukan apa-apa, terakhir aku buka, alogaritma Instagramku nggak baik. Selain itu, baru aku sadari kalo kapasitas kepalaku saat ini ternyata tidak cukup punya banyak ruang kosong untuk menampung pikiran-pikiran baru (yang lama-lama buang makanya jangan ditampung terus,  Malih!!!).  Di samping itu, terakhir kali aku  log in,  aku sedang ada di mode harus mengurusi dan menyelesaikan banyak hal, dan kebetulan berbarengan dengan datangnya masa  premenstrual syndrome  (tau sendiri kan perempuan kalo lagi PMS rasanya gimana, orang nafas aja bisa jadi salah  😅 ). Semua hal itu tentunya adalah kombinasi ciamik untuk membuat diri merasa begitu buruk ketika kena alogaritma Instagram yang tidak terlalu baik. Bawaannya bikin  mood drop  dan akhirnya  overthinking . Ujung-ujungnya tanpa sadar  negative vibes ku  leaking  ...

Obrolan Kecil Bersama Ibu dan Bapak

Suatu kali.. di sela seruputan kopi pagiku, aku bilang pada Ibu dan Bapak: "Hidupku kok sepertinya selalu berputar di lingkaran yang itu-itu saja yah. Polanya tetap sama. Rasanya bahkan aku tidak ingin mengupayakan apapun. Ibaratnya kalau ada orang bilang kalau ayam itu kakinya tiga dan bisa terbang lebih tinggi dari elang,  aku sama sekali sudah tak punya keinginan untuk sanggah. Pasti ku jawab iya. Energiku rasanya habis bahkan untuk meluruskan common sense sederhana seperti itu"  Lalu... tiba-tiba ibu bilang: "Kamu itu nanti pasti bertemu badai, badaimu di depan nanti pasti lebih kencang. Kalau dengan angin kecil begini saja kamu kalah, nanti bagaimana kamu sanggup melawan badai?" Lalu Ibu melanjutkan: "Kemana yah perginya anak perempuan ibu yang biasanya tangguh dan pantang menyerah itu?" Tidak lama Bapak bergumam pelan: "Kamu itu tidak sabaran. Percaya saja waktunya Tuhan. Kalau sudah waktunya Tuhan, siapa yang bisa menahan lajunya." Dan aku...

Makasih yah 2023, Hai Hallo 2024!

Sponsored by kerikil skenanya Kopitagram Bandung Hi! Lama tak jumpa. Tau nggak, huruf pertama tulisan ini aku tulis di 00.00 menuju tahun 2024 (penting banget ya?). Kesannya kayak disengajain banget yah biar dapet momennya. Padahal sebenernya nggak juga lo. Sebenernya aku nulis karena aku nggak bisa tidur (padahal udah rencana banget tidur cepet biar pagi di tahun baru bisa ku isi dengan ngerutinin jogging pagi lagi). Tapi ya mau gimana, matanya nggak mau merem. Sebenernya juga tiga bulan belakangan jadwal tidurku balik kacau. Ini ngefek juga ke rutinitasku yang lain (yang tadinya udah mulai kek orang sehat dan bener, haha). Aku mulai sering skip olahraga, makan berantakan, ngopi tiap hari dan berakhir dengan mata panda yang makin kentara (gimana mau glowing coba? Katanya kau mau glowing hey!). Oke, selagi rang-o-rang pada dar der dor di luar sana, mari kita recap tahun 2023 kemaren yah (sebulan lalu Vici bilang supaya aku mulai harus rajin nulis jurnal akademik , biar kalo lagi ...

Menua, Menjadi Tua ...

  Oh hai… Malam ini, di tengah-tengah laptop yang lagi buka file bahan ajar, RPS dan revisi skripsi (gaya loe.. ), tetiba ada notif dari Nonon. Kenalin, Nonon ini adalah kawan di circle terdekat aku yang super duper kreatif. Dan tentunya, nonon ini adalah makhuk yang selalu mau aku ajak ngobrol ngalor-ngidul (termasuk selalu mau diajak ngobrolin dari mulai hal mistis sampe bahasan sejarah yang selalu bikin kawan lain pengen bubar jalan). Anyways… nonon ini punya blog , dan nulisnya rajin (nggak kayak aku). Karena notif dari Nonon ini, akupun terdistraksi, ya sudahlah… toh nggak setiap saat, otak juga butuh istirahat. Lepas magrib tadi nonon tiba-tiba tag aku di Instastorynya. Ternyata, isinya adalah screenshot tulisan yang pernah aku buat sebelas tahun lalu di Facebook. Yup, tulisan yang ditulis pada saat energi lagi banyak-banyaknya, hati lagi galau-galaunya, otak lagi mumet-mumetnya mikirin masa depan, haha Dan sejujurnya… aku kaget aku pernah nulis begituan, Hahaha… Ak...

10 Years Challenge (In A More Serious Way)

My weeks have been very hectic lately … program studi lagi persiapan reakreditasi dan aku dapet tugas buat ngumpulin data dan nyusun borang. Seriously… kemarin-kemarin, rasanya waktu itu singkat banget, baru bangun tidur trus berangkat kerja, pulangnya malem, tidur, bangun lagi, kerja lagi, pulang malem lagi … gitu aja terus. Untungnya… di sela-sela ke- hectic -an itu masih ada temen-temen yang selalu siap diajak piknik cuma buat nge refresh diri biar tetep waras. Aku juga bersyukur karena Tuhan seolah selalu ngingetin kenapa pada akhirnya aku memilih pekerjaan ini dan love it so bad ! Anyways… Let’s talk about something else, shall we? Sebulan kemarin  dunia perjagadmayaan lagi heboh sama tanggar   10 years challenge . Sebagai penghuni dunia maya,  Aku juga ikutan buat seru-seruan. Tadinya pengen banget ngetawain diri sendiri yang mukanya dari dulu begitu-begitu aja. Artinya, itu muka emang nggak ada progress yang berarti sama sekali, haha…  Tapi tenan...

Tentang Kadar yang Berlebih

Setelah sekian lama otak saya berasa kosong karena nggak pernah dipake buat mikir dan merenung, akhirnya tiba-tiba ada yang menggelitik pikiran saya. Kemarin, pas saya lagi nguji mahasiswa saya, saya disuguhi sekotak camilan buat mengganjal perut yang memang belum sempat saya penuhi haknya untuk makan siang. Isi kotak camilannya lengkap: ada air mineral, ada camilan manis dan camilan asin. Terpikir di benak saya.. Air mineral yang ada di kotak camilan saya itu menyehatkan. Orang bahkan dianjurkan untuk minum kurang lebih dua liter per hari supaya selalu sehat. Tapi, si air ini juga bisa menyebabkan yang minum tersiksa karena harus pulang-pergi ke kamar kecil. Belum lagi perut si orang tersebut bisa jadi terasa "terlalu penuh", dan perasaan itu jelas tidak mengenakkan. Semuanya karena air yang menyehatkan itu dikonsumi berlebihan . Lalu, camilan manis di depan mata saya itu enak dan mengenyangkan tapi juga bisa menjadi sumber penyakit karena dikonsumsi berlebihan . Garam ...